Mengenal Seluk Beluk Bisnis Retail: Definisi dan Klasifikasinya

Mengenal Seluk Beluk Bisnis Retail: Definisi dan Klasifikasinya

Istilah retail atau ritel pasti sudah tidak asing lagi terdengar di telinga kalangan milenial. Bisnis retail ini pun sudah banyak dilirik oleh kalangan milenial yang ingin mempunyai bisnis sendiri, selain bisnis food and beverages. Meskipun sama-sama banyak dilirik oleh kalangan milenial dan sama-sama menjual suatu produk, kedua bisnis ini memiliki karakteristik yang berbeda.

Jika Anda tertarik untuk memulai bisnis retail, ada baiknya Anda mencari tahu seluk beluk bisnis retail hingga detail. Mulai definisi bisnis retail, jenis-jenisnya hingga business rules-nya seperti apa, agar bisnis Anda menuai keuntungan dan dapat mencegah terjadinya kerugian.

Definisi Bisnis Retail

Secara singkatnya, bisnis retail merupakan bisnis yang menghubungkan penjualan produk dan layanan kepada customer dengan jumlah satuan atau eceran. Customer yang membeli produk ini menggunakannya secara pribadi dan tidak menjual kembali barang atau jasa tersebut.

Jenis usaha ini jelas berbeda dengan bisnis grosiran. Perbedaan utama sangat terlihat dari penggunaan barang saat berada di tangan customer. Jika konsumsi pada jenis usaha eceran tidak menjual kembali produknya, customer pada jenis usaha grosir melakukan sebaliknya. Mereka akan membeli produk dengan jumlah yang banyak dengan tujuan dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Cara Kerja Bisnis Retail

Lalu, bagaimana cara kerja bisnis retail itu sendiri? Untuk proses menjalankan rantai pasok bisnis retail ini melibatkan pemilik, grosir, pengecer, dan customer. Produsen akan berhubungan langsung dengan grosir, sedangkan grosir akan menjualnya ke pengecer, lalu pengecer akan menjual kembali produk ke customer. rantai pasokan mendistribusikan produk dari proses produksi sampai ke proses konsumsi. Sekilas, sepertinya rantai pasokan terlihat menyebabkan inflasi harga. Tetapi hal  itu benar-benar membuat harga akhir menjadi turun. Karena produsen tidak harus memasarkan barang mereka sendiri, sehingga mereka dapat menekan biaya untuk memasarkan produk mereka.

Jenis - jenis Bisnis Retail

Bisnis retail mencakup berbagai jenis dan model bisnis. Beberapa jenis bisnis retail dapat diklasifikasikan berdasarkan produk yang dijual yaitu service retailing dan product retailing.

Service retailing merupakan retailer yang menjual jasa secara langsung ke penguna akhir atau pemakai akhir (end user). Retail jenis ini dibedakan menjadi 3 jenis, diantaranya:

  1. Rented goods service, dimana retailer hanya menyewakan produknya saja, sehingga customer hanya boleh membayar produk yang disewakan seperti penyewaan mobil, apartement, kontrakan, dll dengan harga yang sudah disepakati dalam jangka waktu tertentu dan tanpa mempunyai hak milik, karena hak milik hanya ada pada retailer.
  2. Owned goods service, berbeda halnya dengan rented goods service yang hak milik sepenuhnya milik retailer, owned goods service ini memberikan pelayanan kepada customer yang membutuhkan perawatan, perbaikan dan sejenisnya untuk barang-barang miliknya. Seperti bengkel motor/mobil, cuci motor/mobil, jasa service elektronik, dll.
  3. Non-good service, merupakan salah satu jenis retail yang menjual jasa dan bersifat intangible (tidak terlihat) ke customer, seperti jasa baby sitter, jasa asisten rumah tangga, mentoring, coaching, barbershop, guru les, dll.

Sedangkan untuk product retailing yaitu jenis retailing yang menjual produknya ke end-user atau langsung ke pemakai akhir. Product retailing ini dibagi menjadi beberapa jenis juga, diantaranya:

  1. Toserba (toko serba ada), yaitu toko kelontong kecil hingga menengah yang biasanya beroperasi di dekat area perumahan yang menjual persediaan kebutuhan sehari-hari seperti roti, susu, dan mie instan, dll. Toko-toko ini cenderung memperpanjang jam buka mereka untuk kenyamanan ekstra.
  2. Toko khusus, toko yang berkonsentrasi pada area produk yang sempit, misalnya hanya menjual pakaian, barang elektronik, hiburan dll.
  3. Supermarket, merupakan toko kelontong dan rumah tangga skala menengah hingga besar yang bertujuan untuk penjualan dengan margin rendah / volume tinggi.
  4. Outlet atau discount store, mulai dari toko skala kecil, menengah, atau besar yang mencari persediaan barang habis pakai atau barang bermerek untuk dijual dengan harga diskon besar-besaran.
  5. Department store, yang menjual berbagai barang dan jasa, dibagi menjadi departemen yang dapat dikelola secara individual oleh pembeli, pedagang atau bisnis pribadi yang terpisah.
  6. Online store, menjual langsung ke pelanggan melalui situs web e-commerce. E-commerce sekarang menjadi lingkungan ritel yang berkembang pesat, populer dengan harga yang kompetitif dan pilihan pengiriman yang nyaman.

Sekarang Anda sudah sedikit memahami tentang bisnis retail bukan? Jika Anda tertarik untuk terjun ke dunia retail, ada baiknya sekarang Anda mulai menentukan jenis retail mana yang akan Anda kembangkan dan menentukan target market bisnis Anda. Selain itu, yang terpenting dari membangun sebuah bisnis yaitu pengelolaan manajemen bisnis itu sendiri. Provey Pos siap membantu Anda untuk mengelola bisnis retail Anda, mulai dari pengelolaan transaksi, SKU, inventory, dan staff. Yuk, kepoin Provey Store khusus retail sekarang juga, dan dapatkan free trial selama 14 hari!